![]() |
| Pancor Jerua |
Media Online Pemuda Jerua - Disuatu siang ketika matahari sedang menyengat kulit seorang anak berjalan telanjang kaki ke arah timur, persis datang dari Sukarara karena cuaca yang sangat panas nampak si anak kehausan dan mulai mencari perumahan penduduk untuk meminta seteguk air sekedar untuk melepas dahaga namun sayang tak seorangpun warga yang di jumpai sang anak untuk dimintai sekedar pelepas dahaga dan si anakpun melanjutkan perjalanan. Sesampainya dipinggiran sebuah sungai si anak menjumpai sebuah mata air dan mengambil beberapa cedok sekedar pelepas dahaganya, maka ditempat itulah muncul sebuah mata air yang sampai sekarang di sebut warga sebagai pancoran. Selepas itu si anak melanjutkan perjalanan kearah timur sekitar kurang lebih 500 meter dan kembali menjumpai mata air dan di ulanginya lagi menciduk sekedar pengganjal dahaga.
Penggalan diatas adalah cerita dari mulut ke mulut asal mula terbentuknya mata air di dusun Jerua yang sekarang ini di sebut sebagai pancoran Jerua.
Di Dusun Jerua, sekarang masih bisa kita jumpai dua buah pancoran yang lazim digunakan warga untuk mengambil air sebagai air minum dan keperluan lain seperti mandi dan mencuci pakaian. Pada tahun 1987 warga Dusun Jerua melakukan renovasi terhadap dua mata air tersebut sehingga lebih mirip pemandian umum dengan di lengkapi pasilitas berupa pancuran yang terbuat dari bambu sebagai alat untuk mengaliri air bersih yang bisa diminum warga. Hasil pemantauan tim Media Online Pemuda Jerua 1 September 2013 kondisi pancuran kini nampak semerawut disana sini nampak sampah berserakan di sebabkan limbah bekas mandi dan mencuci warga belum lagi tembok pembatas antara laki-laki dan wanita nampak mulai melepuh dan disebagian tempat mulai berlubang-lubang.
Kondisi tersebut sebagaimana di ungkapkan seorang warga yang selalu mengambil air dari pancuran yang ada di Dusun Jerua menyebutkan bahwa kondisi pancuran mulai nampak semerawut sekitar 5 tahun terakhir diakibatkan karena kesadaran warga akan pentingnya sarana umum mulai mengalami penurunan terlebih lagi banyak diantara warga yang sudah memiliki surmur pribadi namun tidak menutup kemungkinan bagi warga yang lain yang lebih banyak menggunakan pancuran sebagai tempat mengambil air dan mandi sekaligus mencuci "Dulu pancuran ini bersih mata airnya besar bahkan warga sempat menyubat mata air dengan ijuk agar air tidak sia-sia terbuang" Tutur Usup kepada Media Online Pemuda Jerua ditambahkan pula menurut usup dulu orang-orang dari luar Dusun Jerua banyak yang datang kesini untuk mengambil air sebagai keperluan sehari-hari namun karena sekarang warga banyak punya sumur pribadi maka pancuran tidak begitu diperhatikan lagi.
Oleh: Abu Iqbal


0 komentar:
Posting Komentar