FKPJ | Forum Komunikasi Pemuda Jerua: Kampung

TRADISI ANDANG DULANG

<div style="color: #333333; font-family: sans-serif, Arial, Verdana, 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; line-height: 20.799999237060547px;">
<img alt="" data-cke-saved-src="/images/1391010510_dulang.jpg" src="http://www.kampung-media.com/images/1391010510_dulang.jpg" style="cursor: default; height: 480px; width: 640px;" /></div>
<div style="color: #333333; font-family: sans-serif, Arial, Verdana, 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; line-height: 20.799999237060547px;">
KM, Pemuda Jerua peringatan Maulid Nabi Muhammad saw merupakan momen yang ditunggu-tunggu masyarakat khususnya didusun poyak-oyak hal tersebuat terlihat dari antusiasme warga dusun poyak-oyak dalam memeriahkan maulid nabi pada 29/01/14. warga dusun nampak bergiliran mendatangi masjid guna mendengarkan pengajian dan siraman rohani dari salah seorang tuan guru yang sengaja di undang panitia takmir masjid An-Namirah dusun poyak-oyak.</div>
<div style="color: #333333; font-family: sans-serif, Arial, Verdana, 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; line-height: 20.799999237060547px;">
Ahmad Rifai yang di temui KM, Pemuda Jerua menjelaskan bahwa tradisi roah masyarakat dengan cara bedulang sudah ada semenjak dia masih kecil dan terus menerus di lestarikan sampai sekarang ini. di jelaskannya pula tradisi bedulang ini juga merupak perwujudan dan pengamalan rasulullah yang telah mashur dalam kitab Al Barzanji sebagaimana di sampaikan tuan guru tadi ungkapnya.</div>
<div style="color: #333333; font-family: sans-serif, Arial, Verdana, 'Trebuchet MS'; font-size: 13px; line-height: 20.799999237060547px;">
Pada akhir acara peringatan semua jamaah yang hadir dimohon tidak segera meninggalkan masjid karena dulang yang di bawa oleh masing-masing kepala keluarga harus bersama-sama di nikmati dimasjid selebihnya bisa dibawa pulang. selain itu maksud lain dari tradisi andang dulang adalah sebagai media perekat hubungan dan silaturrahmi antar warga yang ada di dusun-poyak-oyak dan semua jiran tetangga serta sanak famili dan kerabat. (An)<a href="http://www.kampung-media.com/dashboard" target="_blank">http://www.kampung-media.com/dashboard</a></div>

TRADISI ANDANG DULANG

KM, Pemuda Jerua peringatan Maulid Nabi Muhammad saw merupakan momen yang ditunggu-tunggu masyarakat khususnya didusun poyak-oyak hal ter...

Baca selengkapnya »

REMBAONG KELAK SANTEN

Media Online Pemuda Jerua, Makanan dalam kehidupan selain sebagai suplemen energi terkadang juga makanan bisa menjadi ikon bagi sebuah komunitas selain itu juga makanan atau masakan merupakan sebuah upaya untuk menambah selera makan bagi seseorang berikut hasil liputan tim Media Online bersama salah seorang Crew menemui seorang juru masak di wilayah desa montong beter dengan menu utama Rembaong Kelak Santen<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6CvXYoevSoTZxzTHzPXBlpXGhG5CWe8X6KQPRUgLUciCee5YYw1L2w37PtJX-phr_wTogiGBVcKofG1WVgGPD51qDqrq4f8UtvPP2uKv1LUbGE8fNMBZq43uXz8kYn6YTcDq60VjB_w8/s1600/remb.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6CvXYoevSoTZxzTHzPXBlpXGhG5CWe8X6KQPRUgLUciCee5YYw1L2w37PtJX-phr_wTogiGBVcKofG1WVgGPD51qDqrq4f8UtvPP2uKv1LUbGE8fNMBZq43uXz8kYn6YTcDq60VjB_w8/s1600/remb.jpeg" /></a></div>
Menu yang satu ini tergolong unik karena berbahan dasar Rembaong (tunas) bambu cara memasaknya juga tergolong cukup mudah<br />
<ol>
<li>Iris rembaong yang sudah di bersihkan sesuai selera kemudian rebus hingga lunak </li>
<li>siapkan bumbu-bumbu seperti cabai,garam kunyit, lengkuas,bawang putih.</li>
<li>kemudian digoreng dengan sedikit minyak sampai keluar aroma</li>
<li>masukkan santan kelapa yang sudah disaring</li>
<li>setelah mendidih masukkan rembaongnya </li>
<li>tunggu sampai mendidih</li>
<li>siap di hidangkan</li>
</ol>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2Zea2J8F2Ab5x-AQRxYOgALkgHcCaPlUd2Zi7ZE6V8n8KDJ3qWtNN4iBSj_e5O4KMkPLEHeVgb9KDqiIFYYTWB_hK0XlChPePIP91YNqt2zl1Ti7wn42sTAsZL51ltbUv79g-tJ2Nlz0/s1600/rem.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2Zea2J8F2Ab5x-AQRxYOgALkgHcCaPlUd2Zi7ZE6V8n8KDJ3qWtNN4iBSj_e5O4KMkPLEHeVgb9KDqiIFYYTWB_hK0XlChPePIP91YNqt2zl1Ti7wn42sTAsZL51ltbUv79g-tJ2Nlz0/s1600/rem.jpg" width="240" /></a></div>
menu rembaong kelak santen ini bisa disajikan sebagai menu makan siang,malam atau juga menu sarapan pagi bagi yang belum mencoba resep yang satu ini selamat mencoba barangkali hasilnya lebih enak<br />
 (Abu Ikbal)

REMBAONG KELAK SANTEN

Media Online Pemuda Jerua, Makanan dalam kehidupan selain sebagai suplemen energi terkadang juga makanan bisa menjadi ikon bagi sebuah komun...

Baca selengkapnya »

KETIMUS KELUDAN JARI PENGANTEN

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lain Lubuk Lain ikannya lain Gubuk Lain ntannya (cara) termasuk 
kulinernya. pada kesempatan liputan kali ini KMKrens mencoba mengintip 
Dapu rakyat atau masyarakat lombok timur bagian selatan di mana ada dua 
jajanan istimewa yang wajib di buat oleh masyarakat untuk ngiring 
penganten kedua jajanan itu adalah ketimus dan keludan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPDMqQyNoOi5WSFVtBi3Njh0tWj0iguldlOZhxK36-ekDuwyExHlmymAluoQWa0lA2scDynAgvgEzmNPa-ksQOnHswy4_4Hlvx23soRyAPvGrOl5RKCN27DypZslrWpObg7D_kLDsPW-A/s1600/naga.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPDMqQyNoOi5WSFVtBi3Njh0tWj0iguldlOZhxK36-ekDuwyExHlmymAluoQWa0lA2scDynAgvgEzmNPa-ksQOnHswy4_4Hlvx23soRyAPvGrOl5RKCN27DypZslrWpObg7D_kLDsPW-A/s1600/naga.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketimus dan keludan adalah pasangan oleh karena itu masyarakat lombok 
timur bagian selatan menyebut jajanan ini dengan sebutan jajan peganten 
kerena keludan biasanya berbentuk bulat panjang sepanjang setengah 
jengkal laki-laki dewasa dengan ukuran ibu jari sebagai ukuran besarnya.
 sementara ketimus di bentuk seperti limas atau segi tiga sebagai simbol
 untuk mempelai wanita dengan ukuran satu genggam atau dua sendok makan.
 kemudian kedua jajanan ini di masukkan dalam satu wadah dari anyaman 
bambu yang di sebut dengan keraro untuk masyarakat menengah kebawah 
sedangkan untuk masyarakat menengah keatas biasanya menggunakan onsongan
 untuk membawa kedua jenis jajan ini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv0F2Q5njpjuWjY9XY8-vYkdvIYdxW6D7N0gzhqTwfD563oLk_-YM4FWgkDBnYs2HAx1aLxEyWW500SRBMKQoLKSrwJqrcfRWshEPKnR8QPoNu_-BkC-Wbm_ByDPSbtF2BRCGy79tG3zY/s1600/na.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv0F2Q5njpjuWjY9XY8-vYkdvIYdxW6D7N0gzhqTwfD563oLk_-YM4FWgkDBnYs2HAx1aLxEyWW500SRBMKQoLKSrwJqrcfRWshEPKnR8QPoNu_-BkC-Wbm_ByDPSbtF2BRCGy79tG3zY/s1600/na.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Penasaran bagaimana membuatnya??? mari kita intip yuk...</div>
<div style="text-align: justify;">
pertama
 kukus tepung beras selama 10 menit kemudian di aduk dengan santang 
kelapa supaya lentur dan mudah di bentuk lalu sediakan irisan gula aren 
dan daun pisang, selanjutnya adonan di masukkan kedalam daun pisang dan 
di isikan dengan irisan gula aren dan di bentuk seperti diatas lalu di 
kukus sampai matang dan siap di santap..(Abu Ikbal)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

KETIMUS KELUDAN JARI PENGANTEN

Lain Lubuk Lain ikannya lain Gubuk Lain ntannya (cara) termasuk kulinernya. pada kesempatan liputan kali ini KMKrens mencoba mengintip ...

Baca selengkapnya »

ME MULUT ALA JERUA

<br />

<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tahun Baru 2014 Telah Datang, Ada Yang Berbeda
Dengan Tahun Sebelumnya Karena Pada Tahun Ini Bulan Januari Bertepatan Dengan
Bulan Kelahiran Nabi Muhammad Saw, Bagi Masyarakat Lombok Timur Dengan
Penduduknya Yang Mayoritas Muslim Maka Sangatlah Beralasan Bila Masyarakat
Lombok Timur Sangat Identik Dengan Kuliner Yang Satu Ini Yaitu Nasi Rasul Atau <strong><i>Me
Mulut</i></strong>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGW2Zq3xn2sx79l9Db0wuBFrRCStcpaTsEaAXTZbffqGyBICiYYDv5eoqB9bc2Q2U5bF2qFKvV3GjMnP0o5ZSN51WjXvF3B-ZOYH5_8srRxeYq-gQ3EFAd69-5NrEBMmA6ya9l-oD-2uY/s1600/me.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGW2Zq3xn2sx79l9Db0wuBFrRCStcpaTsEaAXTZbffqGyBICiYYDv5eoqB9bc2Q2U5bF2qFKvV3GjMnP0o5ZSN51WjXvF3B-ZOYH5_8srRxeYq-gQ3EFAd69-5NrEBMmA6ya9l-oD-2uY/s1600/me.jpg" /></a>Nasi Rasul Bukan Sperti Nasi Pada Umumnya Yang
Berbahan Dasar Beras Tetapi Nasi Rasul Berbahan Dasar Ketan Baik Yang Berwarna
Hitam Ataupun Putih Nasi Ini Lebih Mirip Dengan Makanan Khas Yang Lain Dengan
Bahan Dasar<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Yang Sama Yaitu Ketan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX3zTKRPqQK58opg2LrvQ-UhaR2EFwPyH22zjnQalGH_w9bqrcXty_Xb0PiwMBAaW7XSnw5G8NWWOLGMq93S4qWBwCPcmasu70f-92wh8yjdW_CnWuEge0d765QqlZKBIMc7mZhV1G7MY/s1600/mee.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX3zTKRPqQK58opg2LrvQ-UhaR2EFwPyH22zjnQalGH_w9bqrcXty_Xb0PiwMBAaW7XSnw5G8NWWOLGMq93S4qWBwCPcmasu70f-92wh8yjdW_CnWuEge0d765QqlZKBIMc7mZhV1G7MY/s1600/mee.jpg" /></a>Cara Pembuatannya Cuku Mudah Dengan Cara Mengukus
Ketan Terlebih Dahulu Dalam Panci Sekitar 10 Menit Kemudian Hasil Kukusan Di
Pindahkan Ke Baskom Lalu Diaduk Dengan Santan Kelapa Sampai Kelihatan Ketannya
Berlemak, Setelah Itu Kembali Dikukus Sampai Matang.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Nasi Rasul Biasanya Di Sajikan Dengan Semur
Ayam, Telur Opor,Srondeng (Kelapa Parut Yang Di Goreng Tampa Minyak Ditambahkan
Kunyit,Jahe,Lada, Ketumbar,Lengkuas) Kemudian Nasi Rasul Siap Di Santap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tradisi Membuat Nasi Rasul Bagi Masyarakat Lombok
Timur Bias Dikatakan Wajib Pasalnya Maulidan Tampa Nasi Rasul Tak Cukup Bahkan
Saking Terkenalnya Sampai Nasi Rasul Di Lombok Timur Dikenal Dengan Nama
Memulut (Abu Ikbal)</div>

ME MULUT ALA JERUA

Tahun Baru 2014 Telah Datang, Ada Yang Berbeda Dengan Tahun Sebelumnya Karena Pada Tahun Ini Bulan Januari Bertepatan Dengan Bulan Kel...

Baca selengkapnya »

PASIEN KENTUT PRAKTEK TUTUP 2 BULAN

<strong><em><span data-mce-style="color: #008000;" style="color: green;"></span></em></strong>Pada suatu hari saya melakukan perjalanan bersama keluarga menuju ke <a data-mce-href="http://krens1024.files.wordpress.com/2011/03/dokter.jpeg" href="http://krens1024.files.wordpress.com/2011/03/dokter.jpeg"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-1226" data-mce-src="http://krens1024.files.wordpress.com/2011/03/dokter.jpeg?w=620" data-mce-style="float: left;" height="237" src="http://krens1024.files.wordpress.com/2011/03/dokter.jpeg?w=620" style="float: left;" title="dokter" width="237" /></a>Mataram
 untuk menjenguk salah seorang keluarga yang sedang sakit, di atas mobil
 kami ngobrol-ngobrol dan saling cerita kisah-kisah lucu, dari sekian 
cerita yang lucu itu,ada satu cerita yang saya anggap unik. Lantas dalam
 kesempatan ini saya coba tulis menurut kemampuan dan keterbatasan ilmu 
menulis saya dan mudah-mudahan bisa menghibur atau minimal ada tambahan 
bacaan, berikut ceritanya :<br />
<br />
<span id="more-1225"></span>Suatu
 hari seorang pasien bernama Oboh pergi memeriksa kesehatannya  ke 
tempat praktik dokter ahli penyakit dalam dr. Xrek  seperti biasa setiap
 sore pasien yang mau berobat antri di ruang tunggu, satu persatu pasien
 masuk ke ruang pemeriksaan, terlihat Oboh yang ditemani sang istri dan 
keluarganya sudah tak tahan dengan penyakitnya, ia mendapat giliran 
terahir karena datang terlambat. Oboh mengidap penyakit kembung perut 
alias Oboh tidak pernah kentut selama 5 bulan. Setelah lama menunggu 
kini tibalah giliran si Oboh, ia masuk kedalam ruangan sang dokter. 
“Selamat sore pak” Tanya bu dokter. “saya mengalami kembung perut ini 
dok, lima bulan saya gak pernah kentut” jelas Oboh. Oya silahkan 
berbaring di atas ranjang” pinta si dok. Lantas Oboh pun naik dan 
berbaring sambil menahan sakit pada perutnya.<br />
<br />
Sang dokter 
dengan cekatan mengecek dan memeriksa sekitar bagian dada, perut dan 
anus Oboh, lalu setelah  di periksa secara intensif ,lantas ibu dokter 
menyimpulkan bahwa lubang pembuangan angin  Oboh tersumbat. Sehingga 
perlu dilakukan operasi.” Maaf pak lubang pembuangan angin bapak 
mengalami penyumbatan dan perlu dilakaukan operasi” jelas si dok, 
“jangan…jangan dok, saya gak mau di operasi, saya takut dok” pinta Oboh.
 Oh ya kalau gak mau di operasi saya akan kasi obat agar penyumbat di 
lubang anginnya bisa terbuka, tapi ini prosenya agak lama baru sembuh” 
jelas si dok. Yang penting saya gak dioperasi saya memilih minum obat 
itu aja pak”ungkap Oboh. Sang dokter lantas masuk keruangan penyimpanan 
obat, lalu membawa sebuah botol obat kentut. Nah silahkan diminum saja 
langsung obat ini agar cepat bereaksi” pinta dok. Oboh buru-buru membuka
 tutupnya dan langsung diminum semua isi botolnya. Kenapa diminum 
semuanya” Tanya si dok. “ Biar cepat sembuh pak” kata Oboh. “ Itu 
berbahaya sekali karena diminum tidak sesuai aturan” jelas dok. Selang 
beberapa menit setelah Oboh minum Obat kentut itu tiba-tiba perut Oboh 
terasa mual dan seakan ada terasa mau keluar dari anusnya “ sakit dok, 
ada yang mau keluar rasanya” kata Oboh. “Tahan…tahan… mungkin obatnya 
lagi bereaksi” kata si dok.  Tiba-tiba terdengar suara 
chus….chus….chuussssssssssssssssssssssssssssssssssssssss sekitar 15 
menit bunyi kentut terdengar. Sambil menahan sakit Oboh terus berupaya 
menghabiskan kentut. Hahhhhhhhhhhhhh ketus si oboh sambil merasakan 
kenyamanan dalam perutnya. Si dokter pun dengan cekatan mengambilkan 
obat pembersih perut dan meminta Oboh meminumnya.<br />
<br />
Tak lama
 setelah Oboh mengeluarkan kentutnya, udara di dalam ruangan dan sekitar
 rumah praktik dr Xrek drastis berubah 360 derajat ternyata akibat angin
 yang dikeluarkan oleh Oboh mulai merusak susana dan rupanya terjadi 
pencemaran udara. “Wah saya gak tahan ni dok, baunya keras sekali” 
ungkap keluarga oboh yang kebetulan lagi menemani Oboh.” Ya saya juga 
begitu, silahkan menunggu di luar aja” pinta si dok.<br />
<br />
Sambil
 memberi masker ke Oboh si dokter pun bertanya “ Bagaimana rasanya pak” 
Tanya si dok. Sudah terasa nyaman sekarang dok” jawab Oboh. Si dokter 
pun sudah tak nyaman dengan bau kentut yang begitu keras si dokterpun 
mencoba menggunakan masker untuk menutup  hidungnya namun karena bau 
kentutnya makin keras maklum kentut Oboh 5 bulan tak pernah keluar 
makanya baunya begitu.<br />
<br />
“Ok kalau begitu sudah selesai dan 
saya minta bapak minum obat ini dengan teratur” kata dok Xrek. Akhirnya 
Oboh pun memanggil keluarganya untuk segera membayar administrasinya dan
 ingin segera buru-buru meninggalkan tempat praktik dokter tersebut. 
Lantas istri Oboh pun dengan cekatan segera mengurus biaya suaminya. Dan
 buru-buru mengajak Oboh dan keluarganya yang lain pulang.<br />
<br />
Sang
 dokter pun tak mau berlama-lama terasa mau muntah dan memutuskan untuk 
pulang lebih cepat dan menutup praktik untuk hari itu.<br />
<br />
Keesokan
 harinya seperti biasa dokter Xrek kembali mau membuka praktiknya, namun
 apa yang dia jumpai, baru saja ia mau membuka pintu gerbang halaman 
rumah tempat praktiknya ,ternyata bau kentut Oboh yang kemarin masih 
keras. Ia akhirnya memutuskan untuk tidak buka praktik hari itu. Begitu 
seterusnya sampai satu minggu sang dokter hanya kerjaannya bolak balik 
ke tempat praktik namun hanya sampai ke pintu gerbang saja lalu pulang 
gak tahan menghirup udara yang sudah tercemar kentut.<br />
Dan akhirnya
 karena bau kentut Oboh tak kunjung hilang sang dokter mengambil 
keputusan untuk meliburkan selama 2 bulan tempat praktiknya akibat 
pencemaran udara dan di depan rumah tempat praktiknya tertancap plank “ 
MAAF PRAKTIK DOKTER DILIBURKAN SELAMA 2 BULAN KARENA SEDANG ADA 
PENCEMARAN UDARA”<br />
<br />
Dokter xrek pun meminta kepada Dinas 
Kesehatan setempat untuk melakukan fogging (pengasapan) menggunakan zat 
penjinak bau, biar udara yang tercemar dirumah praktiknya bisa  
dinetralisir dan udaranya sehat kembali.<br />

PASIEN KENTUT PRAKTEK TUTUP 2 BULAN

Pada suatu hari saya melakukan perjalanan bersama keluarga menuju ke Mataram untuk menjenguk salah seorang keluarga yang sedang sakit, di a...

Baca selengkapnya »

PENGARET SAMPI (PART 2) Habis

<br />

<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Oleh:<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>ABU IKBAL</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYOVrams5wYDPqfUKTUMODQNl0zznmlWNx09deUDl64IQ1ja0-TG39SToTZWsl1SCmdMEeJ4xvJG4DNLDFa0lR_je3fwYAcB8S85aMuO9oNpiAaL_DUv7d_6B6UJQpB6gX4Aon_88KZNE/s1600/m.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYOVrams5wYDPqfUKTUMODQNl0zznmlWNx09deUDl64IQ1ja0-TG39SToTZWsl1SCmdMEeJ4xvJG4DNLDFa0lR_je3fwYAcB8S85aMuO9oNpiAaL_DUv7d_6B6UJQpB6gX4Aon_88KZNE/s1600/m.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Di
bare yang berukuran tiga kali enam meter itu sahri mengaret (menggembala dengan
sistem kandang) sekitar empat ekor patus yang bukan miliknya namun ia berharap
dari empat ekor itu sahri akn dapat seekor sebagai bagiannya mengaret menurut
kebiasaan masyarakat dikampungnya didusun jerua. Dielusnya punggung patus patus
itu satu persatu dengan tangan kecilnya yang sudah mulai berotot karena
kebiasaan kerja kerasnya semenjak sahri duduk di bangku kelas 1 MI NW JERUA, padahal
diluar pengetahuan sahri kecil sudah ada undang-undang tentang mempekerjakan
anak seusia dirinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Sahri
setiap hari <i>mengorot</i> (membersihkan) bare dengan tambah(cangkul yang
sudah hilang sebagian logamnya akibat karosi) yang di peroleh dari hasil tabungannya
selama ini meskipun sesungguhnya benda itu tidak layak di tukar dengan hasil
tabungannya namun demi menukar sebuah keinginan untuk mandiri sahri menukarkan
sebagian hasil tabungan nya dengan benda yang sudah mulai lapuk dilapisi
kotoran sapi itu, namun memang seperti itulah kehidupan yang dialami sahri, adalah
kehidupan yang tidak terlalu memihak atas kaum miskin semisal dirinya, namun
hal itu bagi sahri bukanlah sebuah halangan untuk meraih cita-citanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Sebagian
dari pagar-pagar Bare di lemparinya dengan kotoran sapi dengan tujuan agar angin
malam tidak terlalu keras menusuk tubuh patus-patus itu malam harinya, di
sediakannya rumput-rumput kering sisa makan pauts-patus itu untuk dijadikan
sebagai perapian bila nyamuk-nyamuk banyak menyerang terlebih lagi bila musim
hujan sudah mulai datang, malam hari adalah waktunya nyamuk-nyamuk berpesta
seumpa pampire-pampire di negeri empat musim sebagaimana pelajaran yang di
dengar sahri dari bangku sekolah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Malam
harinya Sahri senantiasa ikut berjaga bersama Umar dan Amat untuk menjaga
patus-patus itu dari incaran maling yang masih banyak berkeliaran pada malam
hari meskipun hal itu merupakan ancaman bagi kesehatannya yang masih anak-anak
namun dalam batinya hal tersebut adalah bagian dari perjalanan yang harus di
tempuh sahri, menurut dirinya tidak akan menjadi musibah bagi diri saya apabila
segalanya saya serahkan kepada allah sebagaimana pelajaran yang di dapatkan
sahri dari guru-guru ngajinya di jerua.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Dinginnya
angin malam tak menjadi halangan nyenyak tidur bagi sahri terlebih lagi bagi
dirinya, Umar dan Amat yang senantiasa memberikan kasih sayang kepada sahri
sehingga kebahagian sahri sebagai pengaret sampi terasa makin lengkap walaupun
sejatinya sahri masih belum bisa mengerti kenapa dirinya tidak bersama inak dan
amaknya sebagaimana teman-teman sebayanya di MI NW Jerua, terasa tubuh kurusnya
mulai capek sehabis seharian bersekolah dan siangnya <i>memenem</i> (memberi
minum) patus-patusnya dan pergi menyabit rumput.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Terasa
lengkap sudah pengalaman sahri sebagai anak jerua yang berstatus sebagai
pengaret sampi hingga pada akhirnya nanti patus yang akan menjadi bagiannya
akan mengakhiri satatusnya sebagai pengaret karena cita-citanya yang hendak
melanjutkan pendidikannya sampai sahri menjadi seorang sarjana pertanian….(Habis)</span></div>

PENGARET SAMPI (PART 2) Habis

Oleh: ABU IKBAL Di bare yang berukuran tiga kali enam meter itu sahri mengaret (menggembala dengan sistem kandang) sekitar em...

Baca selengkapnya »

PENGARET SAMPI (PART 1)

<br />

<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oleh
: Abu Ikbal</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLExrmjN-_157eTQvXle19nRbUtErAqkz6WeWi-gqXoa9bUPLYxTKSgb5KNfeCwPkUhy9ikM6er58Ys3FoAnswHO-yZI1HJSgwQB4iYql6KcY7mLwSNMXQ9341DxFBhXP9Vd0wKp6W1qA/s1600/mmm.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLExrmjN-_157eTQvXle19nRbUtErAqkz6WeWi-gqXoa9bUPLYxTKSgb5KNfeCwPkUhy9ikM6er58Ys3FoAnswHO-yZI1HJSgwQB4iYql6KcY7mLwSNMXQ9341DxFBhXP9Vd0wKp6W1qA/s1600/mmm.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Siang hari yang
sedianya harus panas, siang itu cukup teduh dibawah bayangan mendung yang
menggumpal seolah-olah langit hanya pernah menjanjikan hujan namun tak kunjung
juga hujan itu datang. seperti biasanya sahri,(bukan nama sebenarnya) belia
bertubuh kurus itu sudah menyiapkan sabit dan keranjang <i>Rejek</i>-nya
(keranjang yang terbuat dari bilah bambu berbentuk lingkaran tabung yang bagian
bawahnya di tutupo jaring) sudah terpanggul di pundak. Diayunkannya semangat
dalam dadanya selepas pulang sekolah dan beristirahat melpas lelahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam batinnya dia
berbisik sebentar lagi hujan turun bilss sku tidak segera kesawah mungkin aku
tidak akn mendapatkan sekeranjang <i>Impan </i>(Rumput yang di dapatkan dari
sawah atau ladang yang di sedikan penggembala untuk mkan sapinya dari sore
hingga pagi hari), dipercepatnya langkah kaki dan di kuat-kuatkannya
semangatnya karena di balik kumal dan dekilnya baju yang dikenaknnya, kelak
akan berganti dengan safari dan dasi necis layaknya para wakil -wakil rakyat
itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Disabitnya rumput
yang sudah mulai menguning diterpa kemarau panjang itu. di tumpuk-tumpukkannya
di atas pematang kemudian di isinya rejak yang dari tadi masih kelihatan lapar
itu, perlahan keranjang itu mulai menggeliat kekenyangan saat rintik hujan
mulai menerpa semngat sahri siang itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dipercepatnya
lagkah kaki yang mulai berat oleh beban impan yang di kumpulkannya dan berharap
akan sampai dirumah sebeluh gerimis berganti hujan, dari kejauhan nampak sahri
sudah mulai kelelahan seiring <i>enjekan </i>(gerakan badan akibat langkah kaki
yang dipercepat dengan setengah berlari) dan gemertak <i>Pelembah(palang bambu
antara dua keranjang rejek)</i>nya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesampai di depan <i>Bare
</i>(kandang sapi) sahri melepas desahnya seiring berat beban hidupnya yang
menghimpit semenjak dia berumur lima tahun lalu itu hingga kini masih hinggap
di tubuh kurus yang mulai kekar itu, diamatinya satu persatu <i>Patus </i>(Sapi
jantan yang bertekstur tinggi besar) di bare tampa sedikitpun tak pernah ber
harap kelak patus itu akan mengantarnya kesebuah sidang senat terbuka saat
cita-citanya menjadi sarjana pertanian akan diraihnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sambil menyeka
keringat yang mulai membasahi dahinya dan <i>Ampes </i>(percikan air hujan yang
di sebabkan tiupan angin) mulai membasahi baju dekilnya sahri mulai mengerus
sisa rumput dari dalam <i>balen impan</i> (bangun persegi atau berbentuk balok
tempat mengisi impan) <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sahri mengisinya
kembali dengan rumput yang di dapatkannya (Bersambung)………</span></div>

PENGARET SAMPI (PART 1)

Oleh : Abu Ikbal Siang hari yang sedianya harus panas, siang itu cukup teduh dibawah bayangan mendung yang menggumpal seolah-ol...

Baca selengkapnya »

Petani Nakal

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX3snWFBj6nnGAjLu2-8lWsPGS_otYW5ceuvEn4RYbRlCNGzYlTmPZG2zT_ZI1Ze0uFslL-2DMmR_OU1k0y6Z5RgkaZo71MHyDDa_p0-sMY82R3Bhr-KSU5of6-yjeGsq0OUy1doc8T1M/s1600/tanam+padi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX3snWFBj6nnGAjLu2-8lWsPGS_otYW5ceuvEn4RYbRlCNGzYlTmPZG2zT_ZI1Ze0uFslL-2DMmR_OU1k0y6Z5RgkaZo71MHyDDa_p0-sMY82R3Bhr-KSU5of6-yjeGsq0OUy1doc8T1M/s1600/tanam+padi.jpg" /></a></div>
<div data-mce-style="text-align: justify;" style="text-align: justify;">
Media Online Pemuda Jerua,
 buntut dari sosialisasi penanaman padi dengan sistim jajar legowo 
sebagaimana yang di harapkan dinas pertanian kabupaten lombok timur 
belum lama ini, menjadi sebuah momok bagi petani. hal  tersebut 
diungkapkan marwan belum lama ini di sakra barat, dikatakannya bahwa 
petani masih banyak yang merasa sayang dengan lahannya padahal 
sesungguhnya dengan sistem ini padi akan lebih mudah dalam perawatannya,</div>
<div data-mce-style="text-align: justify;" style="text-align: justify;">
selain
 itu juga masalah yang di jumpai setelah melakukan pengecekan lansung ke
 lapangan masih banyak di jumpai marwan bahwa petani merasa kesulitan 
dalam melakukan penanaman dengan sistem ini karena tingkat pemahaman 
buruh tani masih rendah padahal hanya tinggal tanam saja, "yah buntutnya
 begini banyak yang tidak taat pada aturan dan yang menjadi sorotan 
adalah petugas lapangan seperti saya" keluh marwan kepada Media Online Pemuda Jerua</div>
<div data-mce-style="text-align: justify;" style="text-align: justify;">
sejumlah
 tempat di sakra barat kabupaten lotim yang di kunjungi marwan hanya 
beberapa kelompok tani saja yang mengikuti pola tanam yang di anjurkan 
pemerintah, diharapakannya kedepannya nanti pola tanam ini bisa menjadi 
motivasi bagi petani untuk lebih memperbaiki sistem dan pola tanam 
karena bagaimanapun juga segala bentukintruksi ataupun anjuran yang di 
sarankan pemerintah juga merupakan wujud peningkatan SDM masyarakat 
petani juga, jelasnya(Abu Ikbal)</div>

Petani Nakal

Media Online Pemuda Jerua, buntut dari sosialisasi penanaman padi dengan sistim jajar legowo sebagaimana yang di harapkan dinas pertani...

Baca selengkapnya »

Limbah Rumah Tangga Mengancam Industri Ikan Air Tawar

<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3o5RwuYLHOARTzNoZJ_cb8an7o-M5lWh5DoggN6f3Ea3SQk8JUIYdruJ_IU4CDjMiQj1zRlKK_rIpvft6GCu72BOBRMac6cJEtQWy5AO5cQYB8n9XzmZfRyexcmtm801od9JDUm0Mu0w/s1600/Ikan2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3o5RwuYLHOARTzNoZJ_cb8an7o-M5lWh5DoggN6f3Ea3SQk8JUIYdruJ_IU4CDjMiQj1zRlKK_rIpvft6GCu72BOBRMac6cJEtQWy5AO5cQYB8n9XzmZfRyexcmtm801od9JDUm0Mu0w/s320/Ikan2.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kolam yang tercemar limbah rumah tangga</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Media Online Pemuda Jerua</b> - Minggu, 27 Oktober 2013 pantauan Media Online Pemuda Jerua seputar Dusun Jerua menemukan beberapa titik pencemaran air yang di akibatkan oleh limbah rumah tangga (Bebeleng) yang paling mencolok sebagaimana yang ditemui Media Online Pemuda Jerua di kawasan BT (Bangket Timuk) sekitar 3 kolam berukuran 6 x 12 m, terancam gagal panen. Pasalnya bebeleng yang mengalir melalui selokan atau telabah yang digunakan untuk mengairi kolam tercemar oleh bebeleng karena debit air menurun sebagaimana dituturkan pemilik kolam Imran "Terlalu banyak bebeleng yang di buang warga keselokan akhirnya mengalir kekolam" Jelas Imran kepada Tim Media Online Pemuda Jerua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain bebeleng menurut Imran cuaca juga berpengaruh pada pemeliharaan ikan air tawar yang tidak terlalu membutuhkan sinar matahari yang banyak yang akhirnya membutuhkan sirkulasi air yang cukup. Selain itu juga diperlukan beberapa jenis tumbuhan yang bisa digunakan oleh ikan untuk bernaung atau berteduh sekaligus sebagai media pendingin air dan pensuplay O2 bagi habitat ikan yang ada didalam kolam jelas Imran.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditambahkannya pada tahun berikutnya Imran berjanji akan menanam beberapa tumbuhan air yang berfungsi sebagaimana yang disebutkannya, selain itu juga dia juga akan membangun sumur penampungan air yang akan disedot menggunakan mesin dinamo untuk meningkatkan sirkulasi pertukaran air yang sudah kehabisan O2 sehingga harapan hidup ikan semakin tinggi tambahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuIFT9ZVUpjH94q9eFzEI9yR9xZfw7afww-IbWgETDD7mLukHFsd5A1Og29160izzoH0WShJTQyZJMyJBgjZYxP6Vcf3n82L31LKinLTQWWB-SK3NkGmhLEAQGeAaJ1ykcQZzZVs8PbtY/s1600/Ikan.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuIFT9ZVUpjH94q9eFzEI9yR9xZfw7afww-IbWgETDD7mLukHFsd5A1Og29160izzoH0WShJTQyZJMyJBgjZYxP6Vcf3n82L31LKinLTQWWB-SK3NkGmhLEAQGeAaJ1ykcQZzZVs8PbtY/s320/Ikan.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ikan Mati Akibat limbah rumah tangga</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain dirinya pengusaha muda Haidir Hidayat juga mengalami hal yang sama yaitu ditemukan kolam yang tercemar limbah rumah tangga (bebeleng) menurut pantauan kami sejauh ini banyaknya jumlah ikan yang mati lebih besar diakibatkan karena limbah, pasalnya dikolam tempat haidir di naungi pohon-pohon besar kemudian ditemukan beberapa susur air tawar sebagai cadangan bagi penurunan debit air namun masih juga ditemui ikan yang mati "Kalau saya murni ini pencemaran, bagaimana tidak semuanya sudah saya siapkan tetapi mati juga" Ketusnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br />Tim Media Online Pemuda Jerua</b></div>

Limbah Rumah Tangga Mengancam Industri Ikan Air Tawar

Kolam yang tercemar limbah rumah tangga Media Online Pemuda Jerua - Minggu, 27 Oktober 2013 pantauan Media Online Pemuda Jerua seputar...

Baca selengkapnya »

Kaya' Antara Realita dan Idealita

<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7dAz1GzgZ1ABpztYdtlPOzDsANGYcRsZN9GNY_yM77cSz7urx0ArLlwHv8L4E8DKBRlRShM3BQLze6uHVHWhq8h9FwWPe-AAyTeA_skCaSdmANdLDm602xRvHbvU-MpNmSQfWwQgW_JU/s1600/sasak.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7dAz1GzgZ1ABpztYdtlPOzDsANGYcRsZN9GNY_yM77cSz7urx0ArLlwHv8L4E8DKBRlRShM3BQLze6uHVHWhq8h9FwWPe-AAyTeA_skCaSdmANdLDm602xRvHbvU-MpNmSQfWwQgW_JU/s320/sasak.jpg" width="281" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ilustrasi</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Media Online Pemuda Jerua - </b>Penomena pluralitas dan kondisi etnosentrisme kian hari kian membingungkan, belum hilang dari ingatan kita beberapa kerusuhan yang ditimbulkan oleh pluralisme di Indonesia kini etnosentrisme kembali mencuat dalam bentuk yang lebih elegan dengan munculnya beberapa issu visitisme yang memunculkan beberapa kearipan tersendiri bagi warga negara. Searah dengan hal tersebut menjadi sebuah harapan yang terpendam sekiranya program visitisme di NTB (Visit Lombok Sumbawa) menawarkan beberapa gagasan plural dalam khazanah kebudayaan sasak salah satunya adalah Kaya’ (kumpulan pantun berbentuk sajak). Penting terlebih dahulu kiranya kita melakukan eksplorasi terlebih dahulu tentang kaya'.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kaya' sebenarnya berasal dari bahasa daerah Sasak yaitu Kaye (ejaaan “e” dibaca sama dengan kata “ke” pada kata keraton) memiliki makna ungkapan perasaan sedih terhadap orang lain kedua dan ketiga baik jamak maupun tunggal. Berawal dari pengusiran raja Pejanggik dari Selaparang melakukan napak tilas pengungsian sepanjang jalur Labuan Haji kebarat sampai ke Sakra. KAYA' ANTARA REALITA DAN IDEALITA kemudian dari tempat itulah Sakra) para pengiring raja melakukan bekaya’ (Melagukan kaya) sepanjang perjalanannya sampai di Lombok Tengah kala itu. Selanjutnya tembang-tembang kaya’ tersebut dilagukan sesuai dengan kondisi pengiring raja pada waktu itu dengan tujuan memberikan keteguhan hati dengan mencela diri secara berlebihan terhadap kenikmatan kenikmatan dunia yang menggiurkan. Selanjutnya kaya’ berkembang sesuai dengan tuntutan Zaman yang tergertus budaya globalisasi mengalami transisi kearah yang tidak diharapkan lagi sebagaimana yang diungkapkan salah seorang tokoh adat desa Sakra Barat menyebut bahwa” kaya’ ini sesungguhnya mengandung nilai-nilai Isoterisme (Kesufian Menurut ajaran Islam) salah satu contoh kayak yang lazim ditembangkan masyarakat sasak adalah:<br />
<blockquote class="tr_bq">
Bau paok lek sambelie</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Lingko’ baru lainte bait aik</blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
Munku taok mne kesie </blockquote>
</div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
Kadi laek ku jari aik </div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Arti dua bait terakhir adalah Andai saja aku mengetahui begini sakitnya hidup mungkin lebih baik dari dulu aku tetap menjadi sperma dan ovum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari contoh diatas menurut Andang “Bait-bait pantun diatas awal mulanya dibuat bentuk menuturkan bagaimana pahitnya meninggalkan kenikmatan dunia bagi para pengiring raja yang rela meninggalkan kerajaan demi sebuah cita-cita untuk kemajuan kerajaan” tutur Andang kepada Media Online Pemuda Jerua beberapa waktu lalu 7/9/2013.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ditambahkannya pengalaman masyarakat terutama generasi muda sasak yang belum memahami betul makna dan sejarah kaya’ tersebut kemudian dikonotasikan menjadi sebuah tembang percintaan yang melahirkan budaya hedonisme ditengah-tengah masyarakat sasak. Beranjak dari hal itulah masyarakat sasak seharusnya lebih serius melakukan garapan terhadap budaya kaya’ ini jangan sampai di ekploitis oleh beberapa oknum yang mengatasnamakan budaya kemudian dimanfaatkan sebagai komoditi musik semata tanpa harus mempertimbangkan nilai-nilai moralnya, harapannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai harapan terakhir semoga kita bisa secara bersama-sama bahu membahu guna mewujudkan budaya sasak yang lebih eksotik dan kaya dengan nilai-nilai luhur. </div>

Kaya' Antara Realita dan Idealita

Ilustrasi Media Online Pemuda Jerua - Penomena pluralitas dan kondisi etnosentrisme kian hari kian membingungkan, belum hilang dari ing...

Baca selengkapnya »

Banjar Mate Tradisi Lokal Investasi Global

<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtLO77NOAB1YS6ktjPAy8p3c912jjDbBx1Gl2nvcudF6GTEy4XQZkqt33fmRR1wO0MwXdE2IqzJLhQ7ALF68OoCgQBbp_s1YI0EP51dlJDiTwBBa-SbpD4KwHh_lXhOiOvR9EeLneMA-4/s1600/07092013225.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtLO77NOAB1YS6ktjPAy8p3c912jjDbBx1Gl2nvcudF6GTEy4XQZkqt33fmRR1wO0MwXdE2IqzJLhQ7ALF68OoCgQBbp_s1YI0EP51dlJDiTwBBa-SbpD4KwHh_lXhOiOvR9EeLneMA-4/s320/07092013225.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Banjar Mate</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Media Online Pemuda Jerua - </b>Banjar Mate dalam terminologi estimologi dimaknai sebagai sebuah proses pengumpulan dana dalam bentuk materi/ barang yang di tujukan untuk masyarakat yang mendapatkan musibah kematian. </div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut laporan investigasi Tim Media Online Pemuda Jerua terkait dengan hal tesebut. Pada senin, 06/09/2013 kemarin kami menemui salah seorang tokoh masyarakat di Desa Montong Beter yaitu H.M. Shafar dirumahnya di Dusun Jerue Menyebutkan “Banjar Mate pada dasarnya adalah Adat Tukah Siru (budaya tolong menolong) pada Masyarakat Paguyuban /Patem bayan di Desa Montong Beter Kecamatan Sakra Barat, tradisi ini di lakukan oleh masyarakat secara turun temurun dalam bentuk Mengantar Beras, Mengeluarkan Keperluan Prosesi Pemakaman sampai dengan akhir prosesinya” tutur lelaki paruh baya yang lebih akrab di panggil H. Anom ini. Ditanya mengenai bentuk yang sering dilakukan di masyarakatnya di Desa Montong Beter H. Anom menyebutkan masih dalam bentuk antar beras dan pengumpulan uang saja tanpa ada kekuatan hukum dari sebuah lembaga hanya sekedar dalam bentuk sanksi adat, tambahnya.Sementara itu di Desa Rensing Bat kami menjumpai prosesi Banjar Mate sedikit lebih modern, hal tersebut di ungkapkan Salah seorang anggota masyarakat setempat, Hamdan yang kebetulan di jumpai di oleh kami di Rensing Bat pada acara prosesi pemakaman salah seorang warga di pekuburan umum Rensing Bat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu secara terpisah slah seorang pengurus Satuan Tugas Hamzanwadi (SATGAS HAMZANWADI) yang di hampiri kami membenarkan proses Banjar Mate yang telah mendapatkan sentuhan Modernisasi hal tersebut di jelaskan ketika H.L. Musa di tanya tentang kiprah lembaga yang di pimpinnya. Dikatakannya bahwa sentuhan modernisasi ini sengaja dilakukan untuk memudahkan masyarakat juga sebagai solusi alternatif jika kita terlalu sering menagih dimasyarakat  akan cepat bosan karena kematian tidak bisa di atur manusia ungkap L.Musa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih jauh di jelaskannya dalam selang waktu 10 tahun terakhir ini satgas hamzanwadi telah mengeluarkan dana sekitar 1,4 milyar khusus untuk Banjar Mate. Hal inilah pula yang membuat kami eksis sampai dengan hari ini. Kami dimasyarakat hanya meminta iuran wajib bagi anggota/orangnya sekitar 350.000 kemudian kami simpan di Bank di kelola secara profesional kemudian kami kembalikan dalam bentuk santunan yang di sebut dengan banjar mate anggota. Inilah kunci eksistensi kami tradisi lokal investasi global tegasnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara itu pada kesempatan lain tim Media Online Pemuda Jerua juga menyempatkan diri untuk mengivestigasi lebih mendalam terkait dengan hal ini dengan menemui salah seorang tokoh agama yaitu T.G.H.M Yusuf Makmun, dikatakan tuan guru Kharismatik Masyarakat Rensing ini bahwa  secara literatur memang kita tidak akan menjumpai dalil pembenaran tentang tradisi Banjar Mate namun apabila kita Kaji secara lebih Mendalam maka kita akan jumpai kekayaan Khazanah Islam yang betul-betul sebagai rahmatan lil alamin jelas beliau. </div>

Banjar Mate Tradisi Lokal Investasi Global

Banjar Mate Media Online Pemuda Jerua - Banjar Mate dalam terminologi estimologi dimaknai sebagai sebuah proses pengumpulan dana dalam ...

Baca selengkapnya »

Pancuran Sepenggal Harapan

<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFCfpj46GKFqBQLHWPPjdHG99nk8Cr9XigsodD7amqsGlKFq8omejEsl7PrD2VIvmz7hIRsmO3OK18Cf3WvSnK58oXEOsYd-7Qc2a84VKQqE-M0sl1zl5HuXJAzAoF-2OqLEXVUxaETtQ/s1600/pancoran.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFCfpj46GKFqBQLHWPPjdHG99nk8Cr9XigsodD7amqsGlKFq8omejEsl7PrD2VIvmz7hIRsmO3OK18Cf3WvSnK58oXEOsYd-7Qc2a84VKQqE-M0sl1zl5HuXJAzAoF-2OqLEXVUxaETtQ/s320/pancoran.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pancor Jerua</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>Media Online Pemuda Jerua - </b>Disuatu siang ketika matahari sedang menyengat kulit seorang anak berjalan telanjang kaki ke arah timur, persis datang dari Sukarara karena cuaca yang sangat panas nampak si anak kehausan dan mulai mencari perumahan penduduk untuk meminta seteguk air sekedar untuk melepas dahaga namun sayang tak seorangpun warga yang di jumpai sang anak untuk dimintai sekedar pelepas dahaga dan si anakpun melanjutkan perjalanan. Sesampainya dipinggiran sebuah sungai si anak menjumpai sebuah mata air dan mengambil beberapa cedok sekedar pelepas dahaganya, maka ditempat itulah muncul sebuah mata air yang sampai sekarang di sebut warga sebagai pancoran. Selepas itu si anak melanjutkan perjalanan kearah timur sekitar kurang lebih 500 meter dan kembali menjumpai mata air dan di ulanginya lagi menciduk sekedar pengganjal dahaga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penggalan diatas adalah cerita dari mulut ke mulut asal mula terbentuknya mata air di dusun Jerua yang sekarang ini di sebut sebagai pancoran Jerua. </div>
<div style="text-align: justify;">
Di Dusun Jerua, sekarang masih bisa kita jumpai dua buah pancoran yang lazim digunakan warga untuk mengambil air sebagai air minum dan keperluan lain seperti mandi dan mencuci pakaian. Pada tahun 1987 warga Dusun Jerua melakukan renovasi terhadap dua mata air tersebut sehingga lebih mirip pemandian umum dengan di lengkapi pasilitas berupa pancuran yang terbuat dari bambu sebagai alat untuk mengaliri air bersih yang bisa diminum warga. Hasil pemantauan tim Media Online Pemuda Jerua 1 September 2013 kondisi pancuran kini nampak semerawut disana sini nampak sampah berserakan di sebabkan limbah bekas mandi dan mencuci warga belum lagi tembok pembatas antara laki-laki dan wanita nampak mulai melepuh dan disebagian tempat mulai berlubang-lubang.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYg88bkUEGeIaBYx74gklKUEtDnA8Rwx44M1sKjqcY3DYiEqRZwczQD3hCqehT3RXv9TiWrRu342jeqEeZKXZADm6ohPg_QLQp9bBuVquAJRkHDBwVCZ7tzYPnK72-RYc-Xn8ofsdc5l4/s1600/pancor.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYg88bkUEGeIaBYx74gklKUEtDnA8Rwx44M1sKjqcY3DYiEqRZwczQD3hCqehT3RXv9TiWrRu342jeqEeZKXZADm6ohPg_QLQp9bBuVquAJRkHDBwVCZ7tzYPnK72-RYc-Xn8ofsdc5l4/s320/pancor.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kondisi tersebut sebagaimana di ungkapkan seorang warga yang selalu mengambil air dari pancuran yang ada di Dusun Jerua menyebutkan bahwa kondisi pancuran mulai nampak semerawut sekitar 5 tahun terakhir diakibatkan karena kesadaran warga akan pentingnya sarana umum mulai mengalami penurunan terlebih lagi banyak diantara warga yang sudah memiliki surmur pribadi namun tidak menutup kemungkinan bagi warga yang lain yang lebih banyak menggunakan pancuran sebagai tempat mengambil air dan mandi sekaligus mencuci "Dulu pancuran ini bersih mata airnya besar bahkan warga sempat menyubat mata air dengan ijuk agar air tidak sia-sia terbuang" Tutur Usup kepada Media Online Pemuda Jerua ditambahkan pula menurut usup dulu orang-orang dari luar Dusun Jerua banyak yang datang kesini untuk mengambil air sebagai keperluan sehari-hari namun karena sekarang warga banyak punya sumur pribadi maka pancuran tidak begitu diperhatikan lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Oleh: Abu Iqbal</b></div>

Pancuran Sepenggal Harapan

Pancor Jerua Media Online Pemuda Jerua - Disuatu siang ketika matahari sedang menyengat kulit seorang anak berjalan telanjang kaki ke a...

Baca selengkapnya »