Oleh
: Abu Ikbal
Siang hari yang
sedianya harus panas, siang itu cukup teduh dibawah bayangan mendung yang
menggumpal seolah-olah langit hanya pernah menjanjikan hujan namun tak kunjung
juga hujan itu datang. seperti biasanya sahri,(bukan nama sebenarnya) belia
bertubuh kurus itu sudah menyiapkan sabit dan keranjang Rejek-nya
(keranjang yang terbuat dari bilah bambu berbentuk lingkaran tabung yang bagian
bawahnya di tutupo jaring) sudah terpanggul di pundak. Diayunkannya semangat
dalam dadanya selepas pulang sekolah dan beristirahat melpas lelahnya.
Dalam batinnya dia
berbisik sebentar lagi hujan turun bilss sku tidak segera kesawah mungkin aku
tidak akn mendapatkan sekeranjang Impan (Rumput yang di dapatkan dari
sawah atau ladang yang di sedikan penggembala untuk mkan sapinya dari sore
hingga pagi hari), dipercepatnya langkah kaki dan di kuat-kuatkannya
semangatnya karena di balik kumal dan dekilnya baju yang dikenaknnya, kelak
akan berganti dengan safari dan dasi necis layaknya para wakil -wakil rakyat
itu.
Disabitnya rumput
yang sudah mulai menguning diterpa kemarau panjang itu. di tumpuk-tumpukkannya
di atas pematang kemudian di isinya rejak yang dari tadi masih kelihatan lapar
itu, perlahan keranjang itu mulai menggeliat kekenyangan saat rintik hujan
mulai menerpa semngat sahri siang itu.
Dipercepatnya
lagkah kaki yang mulai berat oleh beban impan yang di kumpulkannya dan berharap
akan sampai dirumah sebeluh gerimis berganti hujan, dari kejauhan nampak sahri
sudah mulai kelelahan seiring enjekan (gerakan badan akibat langkah kaki
yang dipercepat dengan setengah berlari) dan gemertak Pelembah(palang bambu
antara dua keranjang rejek)nya.
Sesampai di depan Bare
(kandang sapi) sahri melepas desahnya seiring berat beban hidupnya yang
menghimpit semenjak dia berumur lima tahun lalu itu hingga kini masih hinggap
di tubuh kurus yang mulai kekar itu, diamatinya satu persatu Patus (Sapi
jantan yang bertekstur tinggi besar) di bare tampa sedikitpun tak pernah ber
harap kelak patus itu akan mengantarnya kesebuah sidang senat terbuka saat
cita-citanya menjadi sarjana pertanian akan diraihnya.
Sambil menyeka
keringat yang mulai membasahi dahinya dan Ampes (percikan air hujan yang
di sebabkan tiupan angin) mulai membasahi baju dekilnya sahri mulai mengerus
sisa rumput dari dalam balen impan (bangun persegi atau berbentuk balok
tempat mengisi impan) sahri mengisinya
kembali dengan rumput yang di dapatkannya (Bersambung)………

0 komentar:
Posting Komentar