![]() |
| Awil Azhari |
Belakangan ini banyak media yang memuat kabar ke publik yang lebih cendrung membangun disharmonisasi publik hal tersebut menjadi terang, setelah beberapa jurnalis melakukan kroscek lebih mendalam terhadap pemberitaan media tersebut sebagai seorang jurnalis saya sempat berfikir bagaimana jadinya sekiranya sebuah komunitas yang menjadi harapan sebuah bangsa melakukan hal yang sama maka bisa diramal seperti apa kemungkinan yang mungkin timbul dari pemberitaan media tersebut.
Secara sosiologis saya ingin mengutip beberapa catatan, dari seorang sosiolog yang mengabarkan bahwa sesungguhnya dalam sebuah interaksi yang terjadi dalam masyarakat yang sangat cendrung memihak kepada opini publik salah satunya menyebutkan bahwa sebuah komunitas yang di identifikasi oleh kolektifitas akan membentuk sebuah identitas baru.
Selanjutnya saya akan memberikan sebuah contoh konkrit tentang hubungan antara kolektifitas dan identitas itu, salah satu contohnya adalah ketika masyarakat Indonesia melakukan perhelatan besar dalam rangka menggelar mudik bersama atau jalan santai atau sejenisnya, maka secara otomatis komunitas tersebut akan menampakkan identitasnya yang lebih masive disebut dengan Campaigne.
Sebagai akhir dari tulisan singkat ini saya ingin mengingatkan kepada semua teman-teman khususnya yang bertanah air berbangsa dan berbangsa dan berbahasa Indonesia (Sebagaimana sabda sumpah pemuda itu) sekiranya pemuda adalah sebuah identitas apakah layak sekiranya kolektiifitasnya dikerdilkan??

0 komentar:
Posting Komentar