Barisan Iring Penganten
Media Online Pemuda Jerua - Sebuah pameo yang sangat menggugah dari lelakak sasak yang cukup terkenal pada tahun 90-an dimana lelakak sasak tersebut menceritrakan kebiasaan masyarakat sasak yang kawin cerai sekaligus menggugat tradisi lokal yang cendrung tidak memihak kalangan peminis, berikut saya kutifkan sedikit bait syair sasak tersebut yang paling menggugah adalah kalimat "Inggas mataq bekawin merariq begantian" sebagai cerminan masyarakat sasak yang senang mengikut jejak teman-temannya atau istilah membebek.

Sejauh peradaban yang berkembang di masyarakat sekarang ini budaya kawin cerai sudah mulai berkurang seiring tingkat pendidikan masyarakat yang kian membaik, namun itu bukan satu-satunya jaminan bagi masyarakat untuk dapat meninggalkan budaya kawin cerai. sebagai bahan renungan semenjak saya melakukan PKL (praktik kerja lapangan ) di pengadilan agama islam selong yang sempat saya amatin dan saya ikuti persidangannya dari seluruh kasus yang disidangkan ternyata di dominasi oleh kasus gugat cerai. dari data tersebut saya sedikit merenung dalam hati mungkinkah ini sebagai wujud dari masyarakat sasak yang terkenal dengan filosofis kesasakannya yang lurus itu?

Berangkat dari terma diatas ingin saya sampaikan dalam kesempatan ini bahwa setiap kejadian yang disidangkan dalam pengadilan selama saya PKL itu ternyata di akibatkan karena paktor kecemburuan masyarakat terutama kalangan peminim yang lebih mengedepankan ermosi dari pada nalar yang kongkrit, yang keselanjutnya berujung pada sebuah pemberontakan terhadap status mereka.

Beberapa tahun setelah saya tamat dari Sekolah Menengah Atas saya sempat berdiskusi secara mendalam kepada beberapa tokoh masyarakat yang saya anggap potensial untuk menjawab realitas semacam ini, dari wawancara tersebut ternyata saya temukan sebuah data yang cukup mengejutkan bahwa ternyata masyarakat sasak memang melakukan kebiasaan seperti itu di karena beberapa faktor antara lain:
1. Masyarakat sasak adalah masyarakat yang sangat homogen 
Sebagi masyarakat yang homogen tentunya masyarakat tersebut akan sangat anti atau paling tidak alergi terhadap sebuah perbedaan dikarenakan masyarakat sasak sejatinya adal;ah masyarakat sasak (yang satu).
2.Masyarakat sasak adalah masyarakat yang selalu merasa cukup dengan segala kondisinya utamanya dari segi ekonomi
Hal tersebut di tandai dengan tingginya tingkat pemahaman masyarakat sasak yang memang selalu tidak ingin mempersulit diri terlebih bila sesuatu itu bisa dilakukan saat itu juga. maka sejalan dengan itulah lahirnya pameo merarik begantian yang dikarenakan mereka adalah masyarakat yang tidak mau terlalu banyak disibukkan dengan hal-hal yang kurang produktif dimasa itu.
Oleh: Abu Ikbal

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top