Memahat potret pemuda masa lalu maupun masa kini kian hari kian komplit sejalan tuntutan globalisasi dan boming trend mode dan hedonisme masa muda yang identik dengan budaya coba-coba. seperti yang di torehkan sejarah masa lalunya bahwa jati diri kaum muda pada masa awal priode emasnya selalu menawarkan eksotisme dan sentimentisme kaum penyembah kemajuan zaman.

Pertanyaan paling sederhana yang akan menjadi pijakan awal penakaran jati diri itu di sebutkan dalam beberapa butir paling populis yang di sebut dengan sumpah pemuda.

Sejarah paling cemerlang yang di catatkan kaum muda adalah contoh paling berani yang pernah di lakukan pemuda, dizamman Rasulullah pemuda Ali sanggup menjadi garda paling utama yang mempertaruhkan nyawa demi membela agama, lantas bagaimana dengan pemuda bangsa ini adakah yang memiliki keberanian seperti pemuda Ali????.

Selain pemuda Ali sosok lain yang menghadirkan slide dalam kehidupan pemuda adalah pemuda-pemuda awal pergerakan pasca kemerdekaan dan sebelum kemerdekaan....... sebutsaja seperti Budi Oetomo, Sudiro Husodo, Agus salim dan sederet nama-nama yang tak pernah di lupakan sejarah mereka hidup dizamannya dan menjadi urat nadi kehidupan peradabannya,,, lalu bagaimana dengan pemuda kita????

Frofile-profile pemuda masa kini yang cendrung mengikuti tren mode dan globalisasi zaman edan ini seakan tak habis di kikis zaman atau tak habis di tiup badai waktu kian menumpuk meninggi dan menumpuk bagai gunungan bola salju yang selalu menunggu waktu bagai bom waktu yang telah aktif meledak melumat dan menghantam zaman. inilah potret pemuda kehhilangan jati kuasanya...

Sumpah pemuda 28-Oktober 1928 telah berlalu dari kenangan bangsa ini menawarkan sejuta harapan dan cita-cita bisu bagi anak negeri yang terbentang dari ujung sabang hingga marauke.... anak-anak bangsa yang dilahirkan bangsa ini dengan tetesan darah dan keringat dan pemuda yang rela menukar kehangatan ketiak ibu mereka demi cita-cita agung..

Sebagai akhir dari tulisan ini saya kutp sebuah pusi dari seorang teman ....

SUMPAH SAMPAH

Negeri ini lahir dari sumpah sumpah para pemuda yang bersatu bersatu dalam satu peta dari Sabang sampai Merauke

ada perjalanan penuh pergulatan ada proklamasi gagah berani ada banyak huru-hara yang harus dilewati dan seorang prabu yang menulis sejarah dengan bedil hingga tiba-tiba terhempas ke lembah reformasi

orang-orang pesta-pora atas nama demokrasi peta negeri dipotong-potong jadi roti otonomi di sana sini raja-raja kecil bermabuk-mabuk menghirup korupsi kadang rebutan dan tawuran sendiri sementara rakyat menonton dari luar pagar lapar….

dan lihatlah di meja-meja sidang ada babi-babi bertopeng pangeran yang memakan segala tahi dan kotoran ada sundal-sundal berbaju putri yang menghirup rakus segala busuk dan najis

negeri ini lahir dari sumpah sumpah satu peta satu nasib tapi rakyat kelaparan di luar pagar jadi pengemis di tanah air sendiri : tolong berikan aku peta Indonesia apakah di ujung barat masih ada Sabang? masihkan di ujung timur ada Merauke? aku tak melihat dan tak mendengar ini bukan peta ini sampah! …. sumpah! *).

Oleh: Abu Iqbal

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top