FKPJ | Forum Komunikasi Pemuda Jerua

PADE MLENG

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>

<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj41jWd9o8fn6Ysd1i2Qtguaxoe5U6CqbWc0XxwDp5mIgnk7RFnfbV2Iqim7aEu-vunGgBagAPbBFfBA3TMumT7LUASnDuRJJtk0568ZZZMZotttUe34wmjmDFvINP4cc7YRTH27xc4sqg/s1600/MORAL.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj41jWd9o8fn6Ysd1i2Qtguaxoe5U6CqbWc0XxwDp5mIgnk7RFnfbV2Iqim7aEu-vunGgBagAPbBFfBA3TMumT7LUASnDuRJJtk0568ZZZMZotttUe34wmjmDFvINP4cc7YRTH27xc4sqg/s1600/MORAL.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">dehumanisasi'</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Sebagaimana
halnya dengan kata Mata, segala tindakan dan prilaku manusia selalu di
akronimkan dengan sebuah indra yang paling sensitf dan penuh misteri ini. Sebagai
contoh sederhana dalam pergaulan, ada sebuah majaz yang paling populer yang
sering kita dengar yaitu majaz yang mentuahkan kalimat “Silap Mata</span><span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;"> </span><span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Pecah Kepala” majaz tersebut
adalah sebuah potret paling terang terhadap tingkah dan pola yang di timbulkan
oleh manusia manusia yang tidak memiliki remote controle dalam tata pergaulan
sehari-hari yang tidak jarang menimbulkan berbagai macam kerusakan.</span><span lang="IN" style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; mso-ansi-language: IN;">Keruasakan dalam tatanan
masyarakat di dusun kampung dan desa seperti putus sekolah dan tingginya angka
kriminalitas dan penomena minuman keras menjadi pemantik utama meledaknya
masalah dehumanisasi dan moralitas masyarakat. Bukan berarti masyarakat tidak
respon terhadap masalah ini namun ada kebanggaas tersendiri karena berbudaya (BECILOKA’)
yang di bidani seorang aktor populer boleh jadi adalah sebuah kebanggaan bagi
orang tua, maka maslahnyapun menjadi rumit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Sebuah
Rambu-rambu alur’an yang di pajngkan allah melalui lisan mulia muhammad melalui
perantara Jibril sangat benderang bagai mentari di awal pagi yang nyaris
memperanjatkan manusia dari tidur panjangnya perhatikan surat almujadalah </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Segoe UI","sans-serif";">ظهر الفساد في البر والبحر بما كسبت
ايد الناس</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Segoe UI";">Telah nampak kerusakan di laut dan di bumi yang di timbulkan oleh perbuatan
tangan manusia (.S Almuadalah ayat 11)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Segoe UI";">Kerusakan sebagaimana yang di sebutkan dalam pesan singkat tersebut,
mengandung pelajaran dan sekaligus penekanan terhadap causalitas antara
kerusakan dengan tangan. sebagaimana mata dan mleng (Bagun) dari tindur panjang
dan segala permasalahan yang hampir melenakan seluruh indra kesadaran manusia,
manusia sebagai makhluk Intraksional dengan manusia lainnya serta lingkungan
sekitarnya merupakan satuan intraksional yang tidak putus dari kronologi
pengerusakan seperti ekploitasi, polusi, atau dehumanisasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Segoe UI";">Dehumanisasi yang di sebutkan terakhir adalah bagian lain dari bencana yang
memiliki tingkat kerawanan hampir sama dengan eksploitasi dan polusi namun
dehumanisasi lebih menitik beratkan kepada tingakah laku manusia sebagamana
tujuan di utusnya nabi muhammad ke muka bumi ini yang diterangkan alur’an.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span dir="RTL" lang="AR-SA" style="font-family: "Segoe UI","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-font-family: "Berlin Sans FB"; mso-hansi-font-family: "Berlin Sans FB";">انما بعثت لاتمما
مكارم الاخلاق</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Segoe UI";">Sunguh allah mengutusku kemuka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak
manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Segoe UI";">Dehumanisasi dan moralitas merupakan musuh bersama semua agama dan seluruh
filosofi kehidupan, Dehumanisasi serta moralitas merupakan penyakit kronis
selurh bangsa-bangsa di muka bumi, penyakit yang menyerang kehidupan masyarakat
dusun dan desa-desa sudah mulai menjangkiti generasi usia dini yang seharusnya
masih belum memiliki kekebalan tubuh seumpama tembakau yang terkena penyakit
mokan, sebab itulah yang menjadi sumber bencana dehumanisasi dan moralitas
kehidupan generasi muda. Penyakit ini telah merambah dan menyerang siapa saja
tampa pandang bulu seperti debu terbawa angin topan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; mso-ansi-language: IN; mso-bidi-font-family: "Segoe UI";">Bukan hanya satu orang bahkan telah banyak yang menjadi korban keganasan
penyakit ini sehingga dampak yang di timbulkan seperti putus sekolah, dan
buntut dari penularan penyakit ini adalah tingginya angka dropout dimasing-masing
sekolah. Persoalan semacam ini tentunya harus secepatnya di terapi dengan tepat
sebelum merusak seluruh sistem dan tatanan kehidupan bermasyarakat. Mulai dari
penyebab dan pasiennya aharus segera di tangani bila tidak maka bersiaplah
menanti kehancuran. (Abu Ikbal)</span></div>

PADE MLENG

dehumanisasi' Sebagaimana halnya dengan kata Mata, segala tindakan dan prilaku manusia selalu di akronimkan dengan se...

Baca selengkapnya »

MERARIK SERAH HUKUM

<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfDIR92P6carlO-LQT4bH72zPwGPlS7hnTHABRAPQNbWXwBzPGtYAR_-GK2TvZ09hzSMr74QULepjOhoDkRtZjXB_UFYNrPMqRXh7uJ9CEb7fYvLRh2pW9bWEC6E0r63y0H_pRZoqZ_Yg/s1600/Saleh.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfDIR92P6carlO-LQT4bH72zPwGPlS7hnTHABRAPQNbWXwBzPGtYAR_-GK2TvZ09hzSMr74QULepjOhoDkRtZjXB_UFYNrPMqRXh7uJ9CEb7fYvLRh2pW9bWEC6E0r63y0H_pRZoqZ_Yg/s320/Saleh.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">akad nikah</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
Kehadiran sebuah penomena baru daalam hidup bermasyarakat tidak terlepas dari kontroversi baik dengan konsekwensi yang ringan seperti dikucilkan atau di isolir sampai dengan konsekuensi yang paling berat seumpama BELAS (mencabut hak menikah bagi mempelai perempuan oleh wali nikah seperti ayah kandungnya) dan lain-lain, penomena ini menjadi sesuatu yang lazim dan lumrah terjadi dengan alasan ketidak sepadanan atau keengganan wali perempuan untuk menikahkan anaknya. Kondisi seperti gambaran tersebut di masyarakat sasak masih banyak di praktikkan terutama apabila mempelai perempuan dibawah umur atau masih sekolah dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penomena pernikahan yang dilakukan di kampung adalah sesuatu yang lazim dan lumrah terjadi apalagi hal tersebut dilakukan dalam kontek kesasakan (islam sasak), dari beberapa acara pernikahan yang saya amati di dusn dan kampung hampir tidak ada saya temukan persimpangan baik dalam prosesi ataupun sampai dengan pelaksanaan sorong serah ajikrame.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berangkat dari titik tolak tersebut maka asumsi tentang tidak ditemukannya masalah dalam tradisi merarik ala-sasak menjadi sesuatu yang wajar dan tidak bisa divonis sebagai sebuah pertentangan yang prontalis. terlebih lagi mayoritas muslim yang menjadi identitas suku yang mendiami pulau berjuluk seribu masjid ini adalah masyarakat yang masih sangat menjunjung tinggi keberagaman dalam beragama.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pundamentalisme keberagamaan suku sasak (Dusun Jerua Desa montong Beter Sakra Barat Lombok timur) tercermin dalam prilaku masyarakat dalam melaksanakan adat atau budaya semisal Merarik ini. Ada penomena lain yang belakangfan ini cukup mencuat kepermukaan dan menjadi Diskusi Antara masyarakat dengan masyarakat lainnya, penomena itu dikenal dengan MERARIK SERAH HUKUM</div>
<div style="text-align: justify;">
Merarik Serah Hukum dapat dijelaskan dengan Pendekatan Epistimologis yaitu seperti halnya Menikah menurut persepsi seluruk masyarakat dunia tetapi. yang berbeda dari Epistimologi ini adalah kata di belakang Etimologisme Merarik, yaitu Etimologi SERAH HUKUM. dalam masyarakat sasak Serah Hukum mengandung maksud menyerah hukum menurut ajaran islam dan Aliran Kepercayaan masyarakat adat sasak (Islam sasak).Epistimologi ini bagi masyarakat sasak di lakukan dengan cara menyerahkan kedua memepelai kepada salah satu dari kedua pihak keluarga, baik laki-laki maupun memeplai perempuan, selanjutnya seluruh rangkaian acara dalam prosesi merarik tersebut diselesaikan oleh pihak yang diserahi kedua mempelai  mulai dari prosesi akad nikah sampai dengan sorong serahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Serah Hukum biasanya berlaku dimasyarakat suku sasak (Jerua) apabila salah satu dari kedua mempelai berasal dari tempat yang jauh yang tidak bisa dilakukan sebagaimana biasanya dalam pernihan secara umumnya yaitu mendatangkan wali nikah dari kedua mempelai atau salah satu wali kedua mempelai telah tidak ditemukan lagi  meskipun dengan status kerabat jauh (endarak keluarge jari) maka Serah Hukumpun dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
(Abu Ikbal)
</div>

MERARIK SERAH HUKUM

akad nikah Kehadiran sebuah penomena baru daalam hidup bermasyarakat tidak terlepas dari kontroversi baik dengan konsekwensi yang ringa...

Baca selengkapnya »

UNDANG-UNDANG DESA BELUM BISA FASILITASI PEMBANGUNAN

<span data-ft="{"tn":"K"}" data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3]"><span class="UFICommentBody" data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0]"><span data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0].[0]"><span data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0].[0].[0]">
 </span></span></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEB5x8HHHcnOx-KegeeCUJSJz8qX53puIfccesIbFfCPV74Fuk8DUuL9I2MfLh9f12dIE6wj3bCNoQLcqQsOix8gmPth2OVgfyAPv1sg6Dd7cgS6T9gn87LyAGvA7V2MLkST-FSeFJXKs/s1600/undang-undang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEB5x8HHHcnOx-KegeeCUJSJz8qX53puIfccesIbFfCPV74Fuk8DUuL9I2MfLh9f12dIE6wj3bCNoQLcqQsOix8gmPth2OVgfyAPv1sg6Dd7cgS6T9gn87LyAGvA7V2MLkST-FSeFJXKs/s1600/undang-undang.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Segala bentuk janji pemerintah yang selama ini menjadi idaman rakyat dan masyarakat (Grass Roots) hampir menemui jalan terang, setelah sekian lama masyarakat di buai janji-janji manis. sekarang dapat terwujud dengan adanya undang-undang desa yang di sahkan dewan perwakilan rakyat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span data-ft="{"tn":"K"}" data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3]"><span class="UFICommentBody" data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0]"><span data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0].[0]"><span data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0].[0].[0]">undang-undang desa dihajatkan oleh eksekutif dan legislatif sebagai payung penyelamat bagi kondisi pra dan infra struktur yang ada di tingkat bawah. secara hukum dan aturan pemerintah boleh saja memberlakukan aturan tersebut namun tak serta merta bisa dikmati semisal undang-undang desa yang belum lama ini di luncurkan.</span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span data-ft="{"tn":"K"}" data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3]"><span class="UFICommentBody" data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0]"><span data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0].[0]"><span data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0].[0].[0]">Pengesahan undang-undang Desa yang di hasilkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang di godok di pusat masih  hanya isapan jempol semata pasalnya undang-undang yang di hajatkan untuk memperlancar pembangunan infra struktur masih belum bisa di manfaatkan . hal tersebut di ungkapkan Haji mujahid fauzan Mukhlis di ruang keerjanya pada Jumat 21/12/13 kepada Media Online Pemuda Jerua. "undang 2 desa baru disahkan PPnya blom keluar PTO nya blom kerluar 
berapa dana untuk Desa montong betr jg blom kita ketahui kita</span></span><span data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0].[3]"><span data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0].[3].[0]"><span data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0].[3].[0].[0]">
 tdk bisa bekerja tanpa PTO yg di atur dalam peraturan Bupati..tidak 
serta merta ada anggaran kepala desa semaunya membagi pos penggunaan 
keuangan,silahkan kekantor Desa siapa saja melihat PTO penggunnaan  
ADD,Tahun 2013 Desa montong beter mendapatkan Dana ADDp sebesar Rp.97 
juta..dana ini untuk Non ADDp 20% dan Untuk Bumbes 15% sesuai 
PTO.sisanya utk membangun di setiap kekadusan dan pembangunan kantor 
desa.silahkan saudara buka akun 'Montong beter desa"apa yg pernah dan 
akan di laksanakan,tdk kurang dari 1,2 milyar dana masuk untuk 
pembangunan di desa montong beter thn 2013 ini.khusus untuk 
infrastruktur termasuk pemasangan gardu baru listrik,kita berharap dalam
 UU Desa nanti ada pos-pos anggaran yg bisa kita gunakan."jelasnya</span></span></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span data-ft="{"tn":"K"}" data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3]"><span class="UFICommentBody" data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0]"><span data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0].[3]"><span data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0].[3].[0]"><span data-reactid=".r[3d89p].[1][3][1]{comment497609413685503_498446440268467}.[0].{right}.[0].{left}.[0].[0].[0][3].[0].[3].[0].[0]">Diharapakan haji mujahid fauzan kedepannya pemerintah supaya lebih cepat memberikan anggaran itu agar seluruh aktifitas yang di harapakan masyarakat dapat teralisir lebih cepat.tambahnya (Abu Ikbal)  </span></span></span></span></span></div>

UNDANG-UNDANG DESA BELUM BISA FASILITASI PEMBANGUNAN

Segala bentuk janji pemerintah yang selama ini menjadi idaman rakyat dan masyarakat (Grass Roots) hampir menemui jalan terang, setelah...

Baca selengkapnya »

PENGARET SAMPI (PART 2) Habis

<br />

<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";"><br /></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Oleh:<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>ABU IKBAL</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYOVrams5wYDPqfUKTUMODQNl0zznmlWNx09deUDl64IQ1ja0-TG39SToTZWsl1SCmdMEeJ4xvJG4DNLDFa0lR_je3fwYAcB8S85aMuO9oNpiAaL_DUv7d_6B6UJQpB6gX4Aon_88KZNE/s1600/m.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYOVrams5wYDPqfUKTUMODQNl0zznmlWNx09deUDl64IQ1ja0-TG39SToTZWsl1SCmdMEeJ4xvJG4DNLDFa0lR_je3fwYAcB8S85aMuO9oNpiAaL_DUv7d_6B6UJQpB6gX4Aon_88KZNE/s1600/m.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Di
bare yang berukuran tiga kali enam meter itu sahri mengaret (menggembala dengan
sistem kandang) sekitar empat ekor patus yang bukan miliknya namun ia berharap
dari empat ekor itu sahri akn dapat seekor sebagai bagiannya mengaret menurut
kebiasaan masyarakat dikampungnya didusun jerua. Dielusnya punggung patus patus
itu satu persatu dengan tangan kecilnya yang sudah mulai berotot karena
kebiasaan kerja kerasnya semenjak sahri duduk di bangku kelas 1 MI NW JERUA, padahal
diluar pengetahuan sahri kecil sudah ada undang-undang tentang mempekerjakan
anak seusia dirinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Sahri
setiap hari <i>mengorot</i> (membersihkan) bare dengan tambah(cangkul yang
sudah hilang sebagian logamnya akibat karosi) yang di peroleh dari hasil tabungannya
selama ini meskipun sesungguhnya benda itu tidak layak di tukar dengan hasil
tabungannya namun demi menukar sebuah keinginan untuk mandiri sahri menukarkan
sebagian hasil tabungan nya dengan benda yang sudah mulai lapuk dilapisi
kotoran sapi itu, namun memang seperti itulah kehidupan yang dialami sahri, adalah
kehidupan yang tidak terlalu memihak atas kaum miskin semisal dirinya, namun
hal itu bagi sahri bukanlah sebuah halangan untuk meraih cita-citanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Sebagian
dari pagar-pagar Bare di lemparinya dengan kotoran sapi dengan tujuan agar angin
malam tidak terlalu keras menusuk tubuh patus-patus itu malam harinya, di
sediakannya rumput-rumput kering sisa makan pauts-patus itu untuk dijadikan
sebagai perapian bila nyamuk-nyamuk banyak menyerang terlebih lagi bila musim
hujan sudah mulai datang, malam hari adalah waktunya nyamuk-nyamuk berpesta
seumpa pampire-pampire di negeri empat musim sebagaimana pelajaran yang di
dengar sahri dari bangku sekolah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Malam
harinya Sahri senantiasa ikut berjaga bersama Umar dan Amat untuk menjaga
patus-patus itu dari incaran maling yang masih banyak berkeliaran pada malam
hari meskipun hal itu merupakan ancaman bagi kesehatannya yang masih anak-anak
namun dalam batinya hal tersebut adalah bagian dari perjalanan yang harus di
tempuh sahri, menurut dirinya tidak akan menjadi musibah bagi diri saya apabila
segalanya saya serahkan kepada allah sebagaimana pelajaran yang di dapatkan
sahri dari guru-guru ngajinya di jerua.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Dinginnya
angin malam tak menjadi halangan nyenyak tidur bagi sahri terlebih lagi bagi
dirinya, Umar dan Amat yang senantiasa memberikan kasih sayang kepada sahri
sehingga kebahagian sahri sebagai pengaret sampi terasa makin lengkap walaupun
sejatinya sahri masih belum bisa mengerti kenapa dirinya tidak bersama inak dan
amaknya sebagaimana teman-teman sebayanya di MI NW Jerua, terasa tubuh kurusnya
mulai capek sehabis seharian bersekolah dan siangnya <i>memenem</i> (memberi
minum) patus-patusnya dan pergi menyabit rumput.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif";">Terasa
lengkap sudah pengalaman sahri sebagai anak jerua yang berstatus sebagai
pengaret sampi hingga pada akhirnya nanti patus yang akan menjadi bagiannya
akan mengakhiri satatusnya sebagai pengaret karena cita-citanya yang hendak
melanjutkan pendidikannya sampai sahri menjadi seorang sarjana pertanian….(Habis)</span></div>

PENGARET SAMPI (PART 2) Habis

Oleh: ABU IKBAL Di bare yang berukuran tiga kali enam meter itu sahri mengaret (menggembala dengan sistem kandang) sekitar em...

Baca selengkapnya »

PENGARET SAMPI (PART 1)

<br />

<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Oleh
: Abu Ikbal</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLExrmjN-_157eTQvXle19nRbUtErAqkz6WeWi-gqXoa9bUPLYxTKSgb5KNfeCwPkUhy9ikM6er58Ys3FoAnswHO-yZI1HJSgwQB4iYql6KcY7mLwSNMXQ9341DxFBhXP9Vd0wKp6W1qA/s1600/mmm.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLExrmjN-_157eTQvXle19nRbUtErAqkz6WeWi-gqXoa9bUPLYxTKSgb5KNfeCwPkUhy9ikM6er58Ys3FoAnswHO-yZI1HJSgwQB4iYql6KcY7mLwSNMXQ9341DxFBhXP9Vd0wKp6W1qA/s1600/mmm.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Siang hari yang
sedianya harus panas, siang itu cukup teduh dibawah bayangan mendung yang
menggumpal seolah-olah langit hanya pernah menjanjikan hujan namun tak kunjung
juga hujan itu datang. seperti biasanya sahri,(bukan nama sebenarnya) belia
bertubuh kurus itu sudah menyiapkan sabit dan keranjang <i>Rejek</i>-nya
(keranjang yang terbuat dari bilah bambu berbentuk lingkaran tabung yang bagian
bawahnya di tutupo jaring) sudah terpanggul di pundak. Diayunkannya semangat
dalam dadanya selepas pulang sekolah dan beristirahat melpas lelahnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam batinnya dia
berbisik sebentar lagi hujan turun bilss sku tidak segera kesawah mungkin aku
tidak akn mendapatkan sekeranjang <i>Impan </i>(Rumput yang di dapatkan dari
sawah atau ladang yang di sedikan penggembala untuk mkan sapinya dari sore
hingga pagi hari), dipercepatnya langkah kaki dan di kuat-kuatkannya
semangatnya karena di balik kumal dan dekilnya baju yang dikenaknnya, kelak
akan berganti dengan safari dan dasi necis layaknya para wakil -wakil rakyat
itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Disabitnya rumput
yang sudah mulai menguning diterpa kemarau panjang itu. di tumpuk-tumpukkannya
di atas pematang kemudian di isinya rejak yang dari tadi masih kelihatan lapar
itu, perlahan keranjang itu mulai menggeliat kekenyangan saat rintik hujan
mulai menerpa semngat sahri siang itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dipercepatnya
lagkah kaki yang mulai berat oleh beban impan yang di kumpulkannya dan berharap
akan sampai dirumah sebeluh gerimis berganti hujan, dari kejauhan nampak sahri
sudah mulai kelelahan seiring <i>enjekan </i>(gerakan badan akibat langkah kaki
yang dipercepat dengan setengah berlari) dan gemertak <i>Pelembah(palang bambu
antara dua keranjang rejek)</i>nya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sesampai di depan <i>Bare
</i>(kandang sapi) sahri melepas desahnya seiring berat beban hidupnya yang
menghimpit semenjak dia berumur lima tahun lalu itu hingga kini masih hinggap
di tubuh kurus yang mulai kekar itu, diamatinya satu persatu <i>Patus </i>(Sapi
jantan yang bertekstur tinggi besar) di bare tampa sedikitpun tak pernah ber
harap kelak patus itu akan mengantarnya kesebuah sidang senat terbuka saat
cita-citanya menjadi sarjana pertanian akan diraihnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Berlin Sans FB","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sambil menyeka
keringat yang mulai membasahi dahinya dan <i>Ampes </i>(percikan air hujan yang
di sebabkan tiupan angin) mulai membasahi baju dekilnya sahri mulai mengerus
sisa rumput dari dalam <i>balen impan</i> (bangun persegi atau berbentuk balok
tempat mengisi impan) <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sahri mengisinya
kembali dengan rumput yang di dapatkannya (Bersambung)………</span></div>

PENGARET SAMPI (PART 1)

Oleh : Abu Ikbal Siang hari yang sedianya harus panas, siang itu cukup teduh dibawah bayangan mendung yang menggumpal seolah-ol...

Baca selengkapnya »

MEREKAM JEJAK KARANG TARUNA

<div style="text-align: center;">
 Oleh: <a href="https://www.facebook.com/abu.ikbal.9" target="_blank"><span style="font-size: large;">Abu Ikbal</span></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelahiran Karang Taruna dimasing-masing Desa adalah sebuah keniscayaan sebagaiman lahirnya jiwa dengan Ruh, perumpamaan jiwa dengan ruh yang di sebutkan penulis adalah sebagai sebuah penekanan terhadap pentingnya karang taruna, sebagai seuatu keniscayaan, karang taruna terjelmakan menjadi sebuah fardiyyah yang bergantung kepada semua anggota masyarakat serta tidak menjadi alasan bagi semua lembaga baik person maupun komunitas untuk mengabaiakan karang taruna, kembali kepada persoalan bagaimana karang taruna di masing-masing desa dengan kehadiran karang tarunanya, maka hal ini adalah sebuah pernyataan yang paling prima bagi pelaksana pemerintahan di segala level..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karang taruna terlahir dari sebuah argumentasi tentang keberploporan berdemokrasi di indonesia dengan ruh dari.oleh dan untuk rakyat dengan berlatar belakang kebersamaan dengan azas musyawarah, walaupun bukan tidak mungkin apabila karang taruna juga muncul karena faktor kepentingan, atas dasar itulah maka layak bagi masing-masing anggota masyarakat menanyakan eksistensi karang taruna karena apabila suatu ketika muncul maslah yang membelit rakyat di tengah-tengah kehidupan masyarakat, maka segala masalah yang muncul ditengah kehidupan bermasyarakat merupakan senjata ampuh dan ajang pembuktian diri bagi karang taruna, selanjutnya peran karang taruna harus dipertanyakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiLDkL-7WufMh6hn_QaBsGZHhZshRRz0Y9CeWg9jIqTIgllVcNjtpz7rnhjIDrx17bATSeUM4-RbNFDTKgnvpYM4OJhsy1O7Ft6xi8-9JLnnHJfHMdeoV5fV5ZdVBDS1kEj76l9x1Bs0s/s1600/kar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiLDkL-7WufMh6hn_QaBsGZHhZshRRz0Y9CeWg9jIqTIgllVcNjtpz7rnhjIDrx17bATSeUM4-RbNFDTKgnvpYM4OJhsy1O7Ft6xi8-9JLnnHJfHMdeoV5fV5ZdVBDS1kEj76l9x1Bs0s/s1600/kar.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai pendekatan paling sederhana untuk memehami fungsi dan substansi karang taruna adalah kematangan dalam menunjuk dan menentukan person yang menjadi<i><b> managing of people</b></i> karena bagaimanapun juga, kekuatan kapal dalam mengarungi bahtera adalah merupakan kelihaian nakhoda dalam memanage persoalan, dengan pendekatan semacam ini kemudian karang taruna kembali membutuhkan sistem dan pola yang disebut<i><b> causaliti sistem</b></i> dan hal inilah yang menuntut prilaku yang bertanggung jawab terhadap sebuah komunitas atau organisasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kehidupan atau keharmonisan dalam sebuah organisasi di pengaruhi oleh kebijakan pemerintah dimana kebijakan satu akan beralih kepada kebijakan lainnya, dan karang taruna di segala level sangat bergantung kepada kebijakan dan privasi kepala Desa di segala level pula..dengan kebijakan yang di keluarkan oleh kepala Desa itu karang taruna harus tampil harmonis dan dinamis karena hal itu akan menjadi sebuah momen penting bagi karang taruna untuk mencatat sejarah dengan tinta emas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berkaca dari segala persoalan yang muncul di tengah masyarakat sebagai sebuah organisasi, karang taruna harus dan sudah mengaum dan menunjukkan cakar dan taringnya dalam menjawab persoalan yang muncul itu. adanya kesempatan semacam itu bagi karang taruna adalah suatu solusi dalam menjawab persoalan masyarakat meskipun tidak bisa di pungkiri sepertinya muncul secara sporadis dan tidak terkontrol karena karang taruna adalah lembaga yang bergantung di bawah kekuasaan kepala Desa yang tidak bisa di tawar-tawar lagi. padahal sebagaimana yang di ungkap diawal tadi bahwa karang taruna adalah milik semua rakayat, seperti halnya sebuah bangunan sosial yang menjadi milik bersama,.....(<b>Bersambung)</b></div>

MEREKAM JEJAK KARANG TARUNA

Oleh: Abu Ikbal Kelahiran Karang Taruna dimasing-masing Desa adalah sebuah keniscayaan sebagaiman lahirnya jiwa dengan Ruh, perumpamaa...

Baca selengkapnya »